Gunung Kelud Meletus. Banyak korban yang terlambat bahkan tidak sempat mengungsi.
Jedhyyaarr!!
Seketika saya langsung berpikir, seandainya mereka bisa mengungsi lebih cepat. Maksud saya, sebelumnya mereka bisa tahu bahwa beberapa saat kemudian Gunung Kelud akan meletus. Melihat masa depan? Bukan! Mungkin lebih tepat sekedar prediksi. Hal semacam ini sebenarnya sudah ada dan sudah digunakan. BMKG !
Nah, sekarang, bagaimana caranya supaya data yang ada bisa dilihat oleh orang lain. Mainstream? Oke, skip!
Ide saya berikutnya, bagaimana caranya supaya alat pendeteksi yang dimiliki BMKG dapat memberikan output ke komputer karyawan BMKG dan orang lain. Oke, untuk yang satu ini memang sepertinya terlalu sulit.
Untuk pilihan ke-3 ini sebenarnya saya sedikit meniru ide seorang ahli geofisika asal Uniersitas Stanford - Paul Segall, namanya. Metode untuk memprediksi letusan gunung berapi yang digunakan adalah metode pendekatan. Ada beberapa alat ditata di sekitar gunung berapi, kemudian hasilnya dibuatkan menjadi sebuah prediksi di komputer.
Pemberitahuan dibaca lewat aplikasi komputer. Kalau perlu, aplikasi ini bisa dipakai di smartphone juga. Untuk improvisasi, bisa juga kita buatkan SMS Gateway untuk mengirim sms pemberitahuan ke ketua-ketua RT; antisipasi orang-orang yang tidak memiliki smartphone atau komputer, misalnya.
BACA JUGA:
[Ka!] Pembaca yang baik tidak menyalin (copy) postingan tanpa ijin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar